Monday, 4 March 2013

Review Pertemuan ke-1


Pada tanggal 27 Februari 2013, adalah hari ketiga di minggu pertama saya mengawali kuliah di semester 2. Di hari itu ada mata kuliah Psikologi Industri yang akan diajar oleh Putri, M. Psi. Saya agak terkejut saat memasuki kelas tersebut, karena saya kira yang akan mengajar mata kuliah ini adalah wanita, tapi ternyata seorang pria. 

Pria tersebut bernama Seta Nugroho, namanya jangan disingkat ya, kalau disingkat serem loh. Hal ini mengingatkan saya pada film 5cm dimana di film itu ada seorang dosen yang bernama Sukonto Legowo yang pengucapannya jangan disambung, kalau disambung akan berbahaya.

Di pertemuan pertama ini, Pak Seta memperkenalkan dirinya, pekerjaannya dan lain lainnya. Sama seperti dosen yang lain, beliau menerangkan aturan aturan tentang perkuliahan. Ada yang unik disini, karena setiap mahasiswa harus mempunyai blog pribadinya. Mengapa harus membuat blog? Saya sempat bingung kenapa harus membuat blog. Ternyata blog ini berfungsi untuk memasukkan sebuah review di setiap pertemuan.

Untuk masalah absen, kita bisa izin tidak masuk kapan saja, asalkan mengabari beliau di sms atau email, ketidakhadiran tersebut menjadi dianggap masuk. Tetapi dengan konsekuensi mengerjakan tugas yang diberikan beliau. Sama halnya saat kita masuk jam kuliah Psikologi Industri. Pak seta memberikan tenggang waktu 30 menit untuk masuk kelas, jika lebih dari itu, hukumannya adalah membelikan sebuah makanan kepada masing masing mahasiswa di pertemuan selanjutnya.

Pengalaman Pak Seta sudah banyak di dunia kerja, saya tertarik saat beliau menceritakan tentang pengalamannya saat bekerja di bagian Human Resourcing Development, dimana HRD itu bertugas untuk menyeleksi recruitment di kantor. Beliau menceritakan bahwa lowongan kerja itu masih luas, kenapa orang-orang bilang lowongan kerja itu sempit? Karena saat penyeleksiannya banyak sekali orang-orang menyepelekan hal-hal kecil yang berdampak tidak lolosnya proses pelamaran tersebut. "Dari 1000 pelamar, kemungkinan hanya sekitar 100 orang yang lolos, padahal itu hanya melihat dari sisi luar map si pelamar tersebut, terdapat kesalahan-kesalahan kecil yang mengindikatorkan bahwa si pelamar tidak serius dalam pelamaran tersebut", ujar Pak Seta. Hal yang lain yaitu kehadiran si pelamar, dari 100 orang tersebut hanya sekitar 30 orang yang datang tepat waktu. Dan dari 30 orang itu terpilihlah 3 yang terbaik, tetapi dari 3 orang tersebut tidak ada yang sesuai dengan harapan si pemilik kantor.

Kesimpulan dari pertemuan ini adalah kita dituntut untuk bersungguh-sungguh untuk mengerjakan sesuatu agar mendapat hasil yang maksimal. Karena semua berawal dari niat, bila dari niatnya saja sudah tidak benar, maka apa jadinya di kemudian nanti.

Sekian ringkasan review pertemuan saya di pertemuan pertama. Bila ada kesalahan atau yang tidak berkenan di hati mohon dimaafkan.

1 comment:

  1. waaaahhh...senang dapat teman olahragawan, hockey lagi...kebetulan sahabat dan partner di kantor saya adalah pemain dan pelatih hockey...saya sedikitbanyaknya tahu olahraga ini dari beliau...mantap !!! salam SOBAT !

    ReplyDelete